Namun demikian pemerintah tetap harus mengantisipasi, agar situasi tetap kondusif. "Tapi yang namanya pemerintah juga harus siap-siap mendengarkan, menghadapi," ujarnya.
Situasi harus tetap terjaga di dalam negeri menurut Jusuf Kalla. Terlebih pemerintah saat ini tengah berusaha mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dan untuk itu dibutuhkan stabilitas situasi dalam negeri.
Tak hanya itu, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab dipanggil SBY sampai turun menemui Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto, yang sebelumnya merupakan rival SBY dan hampir tidak pernah ditemui pascamenjabat sebagai Presiden.
Rencananya pada Jumat mendatang (4/11/2016) ribuan umat Islam akan kembali turun ke jalan menuntut ketegasan pemerintah soal kasus penistaan agama.
Atas rencana itu, Presiden Joko widodo sampai menemui mantan rivalnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Prabowo Subianto, di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
Selain itu SBY sampai menyambangi Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden.
Terkait aksi Jumat mendatang yang disebut sebagai aksi 4 November, Jusuf Kalla mengaku tidak merasa terancam bahwa aksi tersebut akan berujung pada kericuhan besar, yang tentunya akan merugikan semua pihak termasuk pemerintah.
"Kalau saya sendiri tidak merasa ada ancaman. Cuma karena jumlah (massa) bisa banyak, kita harus hati-hati menanganinya," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan usai menerima SBY di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Kata dia pemerintah juga tidak mengeluarkan imbauan agar masyarakat menghentikan aktivitasnya seperti menginstruksikan agar sekolah diliburkan.
SBY: Sejak Agus maju di DKI angin kencang menerpa saya dan keluarga | PT Equityworld
"Sejak Agus Harimurti mencalonkan diri angin menerpa saya dan keluarga dengan sangat kencangnya. Saya memohon, minta pertolongan Allah SWT, semoga Agus yang gunakan hak konstitusionalnya ikut kompetisi pemilihan gubernur Jakarta tidak dianggap sebagai ancaman keamanan nasional," kata SBY dalam konferensi pers di kediamannya Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11).
"Saya mohon doa restu, saya kuat hadapi badai politik. Janganlah melakukan langkah-langkah yang menciderai harkat martabat orang seseorang. Jangan mengorbankan seseorang untuk mencapai kekuasaan," ujar SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku serangan politik terhadap partai terutama keluarganya kian gencar sejak Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. SBY menyesalkan majunya Agus dalam Pilgub DKI yang berpasangan dengan Sylviana Murni dianggap sebagai ancaman nasional.
SBY mengibaratkan serangan politik tersebut sebagai badai politik. Dia menyayangkan politik yang dilakukan seseorang atau kelompok tersebut.
PT Equityworld
Situasi harus tetap terjaga di dalam negeri menurut Jusuf Kalla. Terlebih pemerintah saat ini tengah berusaha mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dan untuk itu dibutuhkan stabilitas situasi dalam negeri.
Tak hanya itu, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab dipanggil SBY sampai turun menemui Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto, yang sebelumnya merupakan rival SBY dan hampir tidak pernah ditemui pascamenjabat sebagai Presiden.
Rencananya pada Jumat mendatang (4/11/2016) ribuan umat Islam akan kembali turun ke jalan menuntut ketegasan pemerintah soal kasus penistaan agama.
Atas rencana itu, Presiden Joko widodo sampai menemui mantan rivalnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Prabowo Subianto, di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
Selain itu SBY sampai menyambangi Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden.
Terkait aksi Jumat mendatang yang disebut sebagai aksi 4 November, Jusuf Kalla mengaku tidak merasa terancam bahwa aksi tersebut akan berujung pada kericuhan besar, yang tentunya akan merugikan semua pihak termasuk pemerintah.
"Kalau saya sendiri tidak merasa ada ancaman. Cuma karena jumlah (massa) bisa banyak, kita harus hati-hati menanganinya," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan usai menerima SBY di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Kata dia pemerintah juga tidak mengeluarkan imbauan agar masyarakat menghentikan aktivitasnya seperti menginstruksikan agar sekolah diliburkan.
SBY: Sejak Agus maju di DKI angin kencang menerpa saya dan keluarga | PT Equityworld
"Sejak Agus Harimurti mencalonkan diri angin menerpa saya dan keluarga dengan sangat kencangnya. Saya memohon, minta pertolongan Allah SWT, semoga Agus yang gunakan hak konstitusionalnya ikut kompetisi pemilihan gubernur Jakarta tidak dianggap sebagai ancaman keamanan nasional," kata SBY dalam konferensi pers di kediamannya Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11).
"Saya mohon doa restu, saya kuat hadapi badai politik. Janganlah melakukan langkah-langkah yang menciderai harkat martabat orang seseorang. Jangan mengorbankan seseorang untuk mencapai kekuasaan," ujar SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku serangan politik terhadap partai terutama keluarganya kian gencar sejak Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. SBY menyesalkan majunya Agus dalam Pilgub DKI yang berpasangan dengan Sylviana Murni dianggap sebagai ancaman nasional.
SBY mengibaratkan serangan politik tersebut sebagai badai politik. Dia menyayangkan politik yang dilakukan seseorang atau kelompok tersebut.
PT Equityworld