"Kerja sama Interpol sangat penting karena dapat menciptakan ketenteraman dan perdamaian serta keamanan masyarakat dunia," ujarnya saat menyampaikan sambutan Sidang Umum ke-85 "International Criminal Police Organization" (ICPO) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepadanya untuk memberikan sambutan dan interpretasi Indonesia mengenai Interpol.
Masalah ancaman kelompok garis keras ISIS juga dibahas, namun menurut Kapolri, bukan hanya penegakan hukum, melainkan juga pencegahan dan pemberantasan dengan membendung paham radikalisme.
Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan bahwa sidang umum yang digelar pada 7-10 November 2016 itu membahas kejahatan lintasnegara, seperti terorisme, perdagangan manusia, penipuan dan penggelapan kartu kredit.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong penguatan kerja sama antarnegara anggota Interpol untuk menjamin ketenteraman dan perdamaian dunia.
Selain Wapres dan Kapolri, kegiatan tersebut juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Presiden Interpol Mireille Ballestrazi, dan Sekjen Interpol Jurgen Stock.
"Kerja sama yang baik antarpemerintah, penegak hukum, terutama antaranggota kepolisian di masing-masing negara dapat mendukung pembangunan ekonomi," katanya dalam acara di Bali Nusa Dua Convention Center yang dihadiri delegasi dari 160 negara itu.
Ia juga mendorong polisi dan aparat penegak hukum di dunia harus bisa melawan ancaman negara yang terjadi secara terus-menerus.
"Saya berharap sidang umum harus bisa mengekspresikan kepentingan global dalam melindungi masyarakat," pesannya.
Berkenaan dengan terorisme, Wapres menginginkan adanya kerja sama dalam bidang informasi intelijen yang akurat di setiap negara.
Terorisme menjadi tantangan besar bagi dunia sehingga menurut Kalla, menuntut Interpol harus melakukan tindakan tegas.
Interpol puji kepolisian Indonesia | Equity World
"Polisi Indonesia itu salah satu yang paling suportif dan anggota yang aktif dalam kerja sama kepolisian internasional," kata Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock saat menyampaikan keterangan pers usai pembukaan Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin.
Interpol memuji kontribusi dan partisipasi aktif Kepolisian Republik Indonesia dalam kerja sama internasional.
Kepala Polri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan sidang itu antara lain membahas kerja sama penanggulangan dan pencegahan terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya seperti penyelundupan narkotika, perdagangan manusia, pencurian ikan hingga kejahatan siber.
Kepolisian Indonesia, menurut dia, telah mendukung banyak operasi lintas negara dan perannya serta profesionalitasnya telah diakui di tingkat regional maupun internasional.
Ia mengatakan kepolisian Indonesia juga mendukung pertukaran informasi untuk mendukung upaya global menghadapi ancaman keamanan serta menyediakan pelatihan untuk mengatasi kejahatan lintas negara serta kejahatan siber yang sedang menjadi tren.
Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Umum ke-85 Interpol, yang dihadiri sektar 1.000 delegasi dari 164 negara.
Equity World
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepadanya untuk memberikan sambutan dan interpretasi Indonesia mengenai Interpol.
Masalah ancaman kelompok garis keras ISIS juga dibahas, namun menurut Kapolri, bukan hanya penegakan hukum, melainkan juga pencegahan dan pemberantasan dengan membendung paham radikalisme.
Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan bahwa sidang umum yang digelar pada 7-10 November 2016 itu membahas kejahatan lintasnegara, seperti terorisme, perdagangan manusia, penipuan dan penggelapan kartu kredit.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong penguatan kerja sama antarnegara anggota Interpol untuk menjamin ketenteraman dan perdamaian dunia.
Selain Wapres dan Kapolri, kegiatan tersebut juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Presiden Interpol Mireille Ballestrazi, dan Sekjen Interpol Jurgen Stock.
"Kerja sama yang baik antarpemerintah, penegak hukum, terutama antaranggota kepolisian di masing-masing negara dapat mendukung pembangunan ekonomi," katanya dalam acara di Bali Nusa Dua Convention Center yang dihadiri delegasi dari 160 negara itu.
Ia juga mendorong polisi dan aparat penegak hukum di dunia harus bisa melawan ancaman negara yang terjadi secara terus-menerus.
"Saya berharap sidang umum harus bisa mengekspresikan kepentingan global dalam melindungi masyarakat," pesannya.
Berkenaan dengan terorisme, Wapres menginginkan adanya kerja sama dalam bidang informasi intelijen yang akurat di setiap negara.
Terorisme menjadi tantangan besar bagi dunia sehingga menurut Kalla, menuntut Interpol harus melakukan tindakan tegas.
Interpol puji kepolisian Indonesia | Equity World
"Polisi Indonesia itu salah satu yang paling suportif dan anggota yang aktif dalam kerja sama kepolisian internasional," kata Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock saat menyampaikan keterangan pers usai pembukaan Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin.
Interpol memuji kontribusi dan partisipasi aktif Kepolisian Republik Indonesia dalam kerja sama internasional.
Kepala Polri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan sidang itu antara lain membahas kerja sama penanggulangan dan pencegahan terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya seperti penyelundupan narkotika, perdagangan manusia, pencurian ikan hingga kejahatan siber.
Kepolisian Indonesia, menurut dia, telah mendukung banyak operasi lintas negara dan perannya serta profesionalitasnya telah diakui di tingkat regional maupun internasional.
Ia mengatakan kepolisian Indonesia juga mendukung pertukaran informasi untuk mendukung upaya global menghadapi ancaman keamanan serta menyediakan pelatihan untuk mengatasi kejahatan lintas negara serta kejahatan siber yang sedang menjadi tren.
Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Umum ke-85 Interpol, yang dihadiri sektar 1.000 delegasi dari 164 negara.
Equity World